1.      ROUTER 
Debian juga dapat digunakan sebagai Router. NAT (Network Address Translation) digunakan untuk menghubungkan antara jaringan local (LAN) dengan jaringan luar (WAN). Metode NAT ini hanya bekerja untuk “Routing Satu Arah”.  Atau kita juga dapat menggunakan metode IP Forwarding, untuk “Routing Dua Arah”. 
Khusus Debian sebagai router, kita menggunakan topologi yang berbeda. Karena server Debian harus dihadapkan langsung dengan Internet.
a.      Konfigurasi IP Address
Untuk membuat Router, dibutuhkan setidaknya minimal dua Ethernet. 
debian-server:~# nano /etc/network/interfaces 
 # The WAN Interface 
auto eth0 
iface eth0 inet static 
address 10.10.10.3                  #sesuaikan untuk Ip dari Internet 
netmask 255.0.0.0
gateway 10.10.10.20
# The LAN Interface 
auto eth1 
iface eth1 inet static 
address 192.168.100.1           #sesuaikan untuk Ip Lokal 
netmask 255.255.255.192
network 192.168.100.0
broadcast 192.168.100.63
b.      Konfigurasi IP Forward
Aktifkan IP FORWARDING, agar transfer data  dapat berjalan antara dua jaringan yang berbeda. Ip Forwarding ini berfungsi sama seperti halnya bridge. Namun dalam konsep ini, debian berfungsi menjadi router.  Gunakan cara cepatnya serperti berikut. 
debian-server:~# echo “1” > /proc/sys/net/ipv4/ip_forward 
Namun seperti cara cepat yang lain, konfigurasi di atas akan hilang ketika computer kita restart. Oleh karena itu kita harus mengedit file sysctl.conf agar konfigurasi menjadi tetap. 
debian-server:~# nano /etc/sysctl.conf 
# Uncomment the next line to enable packet forwarding for IPv4 
net.ipv4.ip_forward=1      #hilangkan “#” pada bagian ini 
#. . . 
debian-server:~# sysctl –p 
c.       Konfigurasi IPTables
Sedikit konfigurasi IPTABLES, untuk membuat jaringan local menjadi private (NAT). 
debian-server:~# iptables –t nat –A POSTROUTING –s 192.168.100.0/24 -j MASQUERADE 
debian-server:~# iptables-save > /etc/iptables 
Bersambung....